Pendahuluan
Teknologi kecerdasan buatan generatif (Generative Artificial Intelligence/GenAI) berkembang pesat dan secara signifikan mengubah lanskap pendidikan tinggi. Dengan kemampuannya dalam menghasilkan konten kreatif—seperti teks, gambar, audio, dan video—GenAI menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran sekaligus membuka peluang baru bagi inovasi dalam penyampaian pendidikan.
Manfaat utama dari integrasi GenAI dalam proses pembelajaran meliputi:
a. Pembelajaran yang dipersonalisasi
b. Akses pendidikan yang lebih inklusif
c. Pengembangan asesmen adaptif
d. Peningkatan keterlibatan mahasiswa
e. Kolaborasi yang lebih efektif
f. Dukungan terhadap tugas administratif dosen
Sebagai sebuah teknologi, GenAI memiliki kapasitas untuk mengotomatisasi berbagai tugas serta membantu manusia dalam menyederhanakan dan mempercepat aktivitas, baik dalam konteks personal maupun profesional. Namun demikian, peran manusia tetap esensial dalam membimbing dan mengawasi pengembangan serta implementasi teknologi ini.
Pada akhirnya, manusialah yang menentukan bagaimana GenAI digunakan untuk mendukung pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pengembangan GenAI bukanlah menggantikan peran manusia, melainkan melengkapi upaya manusia dalam memecahkan masalah kompleks dan meningkatkan kualitas hidup.
Evolusi pesat GenAI, termasuk kemunculan alat seperti ChatGPT dan model bahasa canggih lainnya, telah membentuk ulang lanskap pendidikan secara signifikan. Inovasi-inovasi ini berpotensi mentransformasi pendekatan pedagogis tradisional menjadi pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan berpusat pada peserta didik. Seiring semakin terintegrasinya teknologi AI dalam ekosistem pembelajaran digital, para pendidik dihadapkan pada berbagai peluang menjanjikan, sekaligus tantangan yang kompleks dalam mengoptimalkan penggunaannya.
Pengalaman belajar yang ditingkatkan oleh AI
Dalam konteks GenAI, keluaran yang dihasilkan pada dasarnya merupakan rangkaian nilai baru yang dihasilkan secara otomatis dari berbagai jenis data. Contohnya meliputi teks (rangkaian kata), gambar (rangkaian piksel), audio (rangkaian sinyal audio), dan video (rangkaian bingkai visual dan audio). Teknologi GenAI umumnya dirancang untuk menghasilkan konten dalam jenis tertentu.
Saat ini, berbagai sistem GenAI dapat diakses luas oleh publik melalui internet, seperti ChatGPT, Bing Copilot, Google Gemini, DALL·E, Midjourney, Sora, dan lainnya. Baik masukan (input) maupun keluaran (output) dari sistem ini dapat berbentuk teks, audio, atau gambar.
Literatur yang ada menunjukkan bahwa alat berbasis AI mampu mempersonalisasi jalur pembelajaran secara efektif, memberikan umpan balik instan, serta menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan unik masing-masing peserta didik. GenAI secara khusus memungkinkan otomatisasi pembuatan konten, mendukung pengembangan sistem tutor cerdas (intelligent tutoring systems), dan menciptakan lingkungan belajar imersif untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.
Model-model canggih seperti GPT-4 memungkinkan pendidik merancang asesmen yang fleksibel, menghasilkan penjelasan pada berbagai tingkat kompleksitas, serta memberikan dukungan bahasa secara real-time bagi peserta didik multibahasa. Berbagai fungsi ini tidak hanya mengurangi beban instruksional pendidik, tetapi juga mendorong kemandirian belajar dalam memahami materi yang kompleks.
Kolaborasi manusia dan AI dalam pendidikan
Istilah Artificial Intelligence (AI) merujuk pada teknologi yang dirancang untuk meniru kemampuan manusia dalam pengambilan keputusan, termasuk penalaran berdasarkan masukan yang diterima melalui berbagai sensor, yang secara analogis menyerupai fungsi indera manusia. Salah satu contoh penerapan AI adalah sistem penilaian otomatis terhadap jawaban siswa, di mana masukan berupa teks dianalisis dan menghasilkan skor berdasarkan algoritma tertentu.
Aplikasi AI lainnya yang menonjol mencakup pengenalan wajah (facial recognition), pengenalan suara (speech recognition), peringkasan dokumen, penerjemahan otomatis, pembuatan gambar, dan lain sebagainya.
Secara umum, terdapat tiga pendekatan utama dalam pengembangan teknologi AI untuk meniru fungsi kognitif manusia, yaitu :
a. Algoritma berbasis pencarian
b. Sistem berbasis pengetahuan dengan aturan eksplisit
c. Sistem berbasis machine learning
GenAI merupakan subbidang dari AI yang termasuk dalam pendekatan machine learning, khususnya dalam ranah deep learning. Machine learning mengacu pada algoritma yang secara otomatis mempelajari pola dan mengekstraksi pengetahuan dari data, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan respons atau membuat keputusan. Di antara berbagai jenis machine learning, deep learning menonjol dengan penggunaan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) yang kompleks.
GenAI menggunakan model deep learning untuk menghasilkan konten baru—seperti teks, gambar, video, atau audio—dengan belajar dari kumpulan data berskala besar, sering kali dengan hasil yang menyerupai kreativitas manusia.
Dalam konteks pendidikan tinggi, dosen mulai memanfaatkan AI untuk berbagai aktivitas, seperti penilaian, pengembangan kurikulum, serta identifikasi mahasiswa yang berisiko dan membutuhkan dukungan akademik tambahan. Mahasiswa juga berinteraksi dengan alat berbasis AI yang berperan sebagai mentor, kolaborator, atau asisten riset. Efektivitas alat ini sangat bergantung pada sejauh mana sistem AI dirancang untuk menghormati otonomi profesional pendidik dan menjunjung tinggi integritas proses pembelajaran.
Kajian akademik terkini menekankan pentingnya hubungan kolaboratif antara pendidik dan sistem AI. Alih-alih menggantikan peran dosen, AI diposisikan sebagai alat pendukung yang meningkatkan efektivitas pengajaran melalui otomatisasi tugas administratif, pemantauan kinerja mahasiswa, serta penyediaan wawasan berbasis data. Kemitraan antara manusia dan AI ini mendorong lahirnya model pedagogis baru yang berbasis kolaborasi, augmentasi, dan penguatan timbal balik.
STMIK Bandung merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang dapat menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin mendalami bidang Informatika, khususnya dalam pengembangan dan penerapan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence / AI).
Kurikulum STMIK Bandung mencakup sejumlah mata kuliah yang relevan dengan AI, antara lain: