“Bisa-Bisa Pasti BISA, Terbentur-Terbentur TERBENTUK”: Pesan Inspiratif dari Mulqi M. Padil

Bagi sebagian besar mahasiswa, skripsi adalah fase yang menegangkan. Riset panjang, revisi tak berkesudahan, hingga tekanan deadline membuat perjalanan menuju wisuda terasa berat. Namun, di balik semua itu, ada pelajaran berharga yang tak ternilai.

Mulqi M. Padil, mahasiswa Sistem Informasi STMIK Bandung, menyampaikan pesan sederhana yang menggugah semangat banyak teman-temannya:

“Kerjakanlah skripsi semampu kalian. Bisa-bisa pasti BISA. Terbentur-terbentur TERBENTUK.”

Kalimat ini seolah menjadi pengingat bahwa skripsi bukan hanya soal hasil akhir, tetapi tentang perjalanan. Setiap kesulitan yang dihadapi—entah itu revisi, bimbingan yang rumit, atau rasa lelah yang menguras energi—adalah bagian dari proses pembentukan diri.

Mulqi percaya bahwa semua orang memiliki cara dan tempo masing-masing dalam menyelesaikan skripsi. Tidak perlu memaksakan diri untuk sempurna, cukup lakukan yang terbaik. Karena setiap langkah kecil tetap akan membawa kita lebih dekat ke garis akhir.

Pesan ini juga menegaskan bahwa terbentuknya mental baja tidak datang secara instan. Butuh jatuh bangun, butuh rasa frustrasi, dan butuh kesabaran. Justru dari proses itulah lahir mahasiswa yang lebih matang, siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan setelah kuliah.

Dengan semangat optimisnya, Mulqi mengajak seluruh mahasiswa untuk melihat skripsi bukan sebagai beban, tapi sebagai tahap penting dalam perjalanan menuju kesuksesan. Karena, seperti yang ia katakan, “Bisa-bisa pasti BISA.”